Bungtoms.com -- Tokoh Muda Nahdhatul Ulama (NU) Taufik Damas berpendapat bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki prestasi-prestasi yang nyata dalam kepeduliannya kepada umat Islam, dan bukan hanya janji.
Hal itu disampaikannya dalam Peringatan Nasional Hari Santri dan Deklarasi Pilgub Jakarta Damai Nahdliyin Jakarta dan Relawan Nusantara (RelaNU), di Wisma Antara, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
"RelaNU melihat kepemimpinan Gubernur DKI memiliki kepedulian yang besar terhadap umat Islam dan prestasi-prestasinya nyata," ujar Taufik.
Beberapa contoh nyata itu disebut Taufik, seperti membangun Masjid Fatahillah di Balai Kota Jakarta dan Masjid Raya Jakarta di Daan Mogot, Jakarta Barat.
"Selain itu mengumrahkan marbot-marbot masjid, memberikan beasiswa dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Mahasiswa Unggul Jakarta kepada santri-santri madrasah dan pondok pesantren di Jakarta," katanya.
Selain itu, kata Taufik, Ahok juga memberikan bantuan hibah kepada musala, majelis taklim, dan masjid di seluruh Jakarta.
"Bahkan Ahok berani menutup tempat-tempat maksiat seperti Kalijodo, Diskotek Mille's, dan Stadium," ujarnya.
Karena itu, Taufik mengajak seluruh warga Jakarta, khusunya Nahdliyin, agar kembali ke konstitusi dalam konteks perdebatan syarat-syarat pemilihan umum kepada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat 3, yang berbunyi, setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
"Maka jangan politisi isu SARA dalam Pilkada Jakarta. Karena setia pada konstitusi UUD'45, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah bentuk komitmen NU terhadap NKRI," tegas Taufik.
Sumber: netralnews.com
"Selain itu mengumrahkan marbot-marbot masjid, memberikan beasiswa dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Mahasiswa Unggul Jakarta kepada santri-santri madrasah dan pondok pesantren di Jakarta," katanya.
Selain itu, kata Taufik, Ahok juga memberikan bantuan hibah kepada musala, majelis taklim, dan masjid di seluruh Jakarta.
"Bahkan Ahok berani menutup tempat-tempat maksiat seperti Kalijodo, Diskotek Mille's, dan Stadium," ujarnya.
Karena itu, Taufik mengajak seluruh warga Jakarta, khusunya Nahdliyin, agar kembali ke konstitusi dalam konteks perdebatan syarat-syarat pemilihan umum kepada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat 3, yang berbunyi, setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
"Maka jangan politisi isu SARA dalam Pilkada Jakarta. Karena setia pada konstitusi UUD'45, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah bentuk komitmen NU terhadap NKRI," tegas Taufik.
Sumber: netralnews.com
Post a Comment