Bungtoms.com, Jakarta -- Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meluncurkan layanan 'Jakarta Siaga 112'. Layanan yang beriorientasi pada masalah gawat darurat tersebut kini telah diuji coba dan sudah bisa diakses oleh masyarakat.
Informasi yang diterima detikcom dari BPBD DKI, Sabtu (22/10/2016), uji coba layanan Jakarta Siaga 112 dilakukan di kantor Pusat Pengendlaian Operasi (Pusdalops) BPBD DKI, Gedung Dinas Teknis lantai 5, Jalan Abdul Muis Nomor 66, Jakarta Pusat, Jumat (21/10). Dalam uji coba itu, dilakukan simulasi respons time (waktu tanggap) dan koordinasi masing-masing SKPD terkait aduan dari masyarakat yang menghubungi Layanan Jakarta Siaga 112, yang bisa dimonitor secara langsung melalui web monitoring.
Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD DKI M Ridwan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta selalu berkomitmen untuk memberikan untuk pelayanan terbaik kepada masyarakatnya. Salah satunya lewat layanan nomor tunggal panggilan darurat 'Jakarta Siaga 112'.
"Bentuk layanannya adalah berorientasi pada pengaduan masyarakat pada kegawatdaruratan, seperti medis, kebakaran, keamanan, kecelakaan, bencana, dan kasus kegawatdaruratan lainnya," katanya.
Selama ini, layanan Call center yang ada untuk gawat darurat di Jakarta masih dilaksanakan oleh setiap Satuan SKPD atau instansi lain dengan nomor masing-masing. Misalnya call center 118 untuk ambulans gawat darurat, 119 untuk SPGDT, 113 untuk pemadam kebakaran, 110 untuk layanan kepolisian.
"Maka saat ini layanan Call center yang terdapat di SKPD diintergrasikan dengan satu nomor layanan Jakarta Siaga 112. Layanan ini dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan terhubung dengan beberapa SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta Kepolisian. Beroperasi 24 jam 7 hari seminggu (24/7) dan dapat diakses dari semua operator telepon, baik telepon selular, maupun telepon statis," jelasnya.
Layanan ini juga memungkinkan petugas Call Center untuk memandu penelpon yang mengalami kejadian gawat darurat melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengurangi dampak korban lebih parah, sambil menunggu petugas penolong tiba di lokasi kejadian. Layanan ini juga memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang terpasang pada kendaraan maupun perangkat, sehingga memungkinkan petugas Call Center mendeteksi keberadaan petugas lapangan yang terdekat di lokasi kejadian dan memerintahkan segera mempercepat respons.
Beberapa jalur komunikasi yang digunakan dalam sistem layanan Jakarta Siaga 112 antara lain menggunakan radio trunking, web monitoring, dan CROP. Pemanfaatan berbagai media sebagai upaya penggunaan sarana komunikasi berlapis, salah satu tujuannya agar tersedia banyak sarana untuk berkomunikasi.
"Masyarakat DKI Jakarta diharapkan menghafal nomor kegawat daruratan 112 tersebut jika ada hal yang sifatnya darurat. Jakarta Siaga 112 juga bisa diakses walau tanpa sim card," kata Ridwan.
detik
Post a Comment