Hi, guest ! welcome to Yahoo!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Wednesday, August 3, 2016

Ahok tetap Juara, Apapun Surveynya


Bungtoms.com -- Tahapan pendaftaran Pilgub DKI 2017 dimulai hari ini, Rabu (3/8), dengan penyerahan dukungan pasangan calon jalur perseorangan.

Sejauh ini, belum ada bakal pasangan calon yang mengumumkan akan mendaftarkan diri dalam Pilgub DKI 2017 melalui jalur perseorangan, setelah petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih jalur parpol.
Ahok mengumumkan dirinya maju melalui jalur parpol pada 27 Juli setelah Teman Ahok berhasil mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung dirinya maju melalui jalur perseorangan.
Pilihan Ahok melalui jalur partai sudah sesuai dengan survei yang diselenggarakan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Survei terbaru LSI menemukan, mayoritas publik atau 53,80 persen responden menerima jika Ahok memilih jalur partai. Hanya sebesar 32,30 persen responden yang tidak setuju jika Ahok maju melalui partai politik, sedangkan 13,90 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Survei LSI tentang Pilkada DKI itu dilakukan 22-26 Juni 2016 menggunakan metodologi multistage random sampling dengan 440 responden se-Jakarta, serta tingkat kesalahan sekitar 4,8 persen. Pengumpulan lewat tatap muka, wawancara dan penyebaran kuesioner.
Bagaimana peluang menang Ahok? Dalam survei LSI juga ditemukan elektabilitas Ahok masih tinggi, 42,7 persen. Pesaing lainnya ialah Yusril Ihza Mahendra (8,2 persen), Tri Rismaharini (5,2 persen), Sandiaga Uno (3,6 peren), Djarot Saiful Hidayat (1,5 persen), Sjafrie Sjamsoedin (1,2 persen) dan lainnya (1,8 persen), serta yang belum memutuskan (35,8 persen).
Hasil survey LSI tidak berbeda jauh dengan survei opinion leader yang dirilis Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP UI). Ahok berhasil mengungguli Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan nilai rata-rata 79,74 persen. Persentase tersebut jauh meninggalkan Ridwan Kamil yang hanya meraup 38,88 persen, serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bertengger di posisi ketiga dengan 38,67 persen.



Share this article now on :

+ komentar + 1 comment

August 10, 2016 at 2:07 PM

KOALISI VS AHOK
Koalisi tujuh parpol terdiri atas PDI-Perjuangan, Gerindra, Keadilan Sejahtera, Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Keadilan Sejahtera dan PAN dengan perolehan 82 Kursi di DPRD Jakarta. Sedangkan parpol pendukung AHOK (Nasdem, Hanura dan Golkar) hanya mencapai 24 Kursi. Koalisi 7 parpol memutuskan bahwa Calon Gubernur DKI 2017 harus seorang yang alim, bijaksana, beradab, santun, beretika, bersih dan cerdas “ASAL BUKAN AHOK!”
Tokoh pemimpin Jakarta sebaiknya terus terang (dan terang terus), bersih, berani memberantas korupsi yang merajalela. Masalah ibukota harus ia mampu selesaikan dengan cerdas, cermat, tegas dan tuntas. Ia loyal terhadap warganya, ethos kerja yang tinggi, tidak egois, tak mementingkan dirinya, partai atau golongan manapun. Menghadapi bawahan yang malas, tak becus dan ngeyel terus, ia segera pecat, ganti atau pindahkan. Terhadap fihak yang menipu, suka korupsi, kata-katanya bisa kasar, meledak-ledak.
Siapa tokoh itu, kalau bukan Basuki Tjahaya Purnama atau AHOK? Untuk kepribadiannya yang berani bersih dan anti korupsi, ia dianugerahi Award Yap Thiam Hien dan kemudian Award GUS DUR. Untuk kinerjanya yang berhasil mengembangkan Jakarta, ia menerima empat Piala Penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara (APN) 2016 dari Bappenas untuk perencanaan provinsi terbaik di Indonesia!

Segenap jiwa raganya ia abdikan untuk Jakarta MAJU, Jakarta BARU! Pernah kata AHOK “Kalau ada calon gubernur yang lebih baik dari pada saya, berdasarkan track record, transparansi dan tidak korupsi, berarti ia itu lebih bagus, Jangan pilih AHOK, Pilih dia, yang lebih baik, Saya akan ucapkan “SELAMAT!” kepada warga Jakarta”. Tetapi, elektabilitas dan popularitas Pak AHOK sampai kini tidak tersaingi!

Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) laporkan survey terkait Pilkada DKI Jakarta. Survei tersebut mengupayakan opini kaum terdidik, pengamat sosial, berlatar belakang Profesor dan Doctor (PhD). Survey menyebut bahwa Basuki Tjahaja Purnama (AHOK) merupakan tokoh yang paling temperamental (paling tinggi level emosinya), tetapi dianggap paling tepat untuk memimpin Jakarta pada saat ini.
AHOK juga mendapat dukungan dari tokoh Muslim paling terkemuka: Azyumardi Azra, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), Din Syamsuddin, Ahmad Syafii Ma’arif (Buya), Moh Haerul Amri, Nusron Wahid dll.
Pendukung dan Teman Pak AHOK tersebar luas di Amerika Serikat, Inggeris, Belanda, Jerman, Perancis, Norwegia, Australia, Selandia Baru dll. Sedangkan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang ingin menjalin kerja sama dengan pemerintah AHOK.
Maju terus, pak AHOK!

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))