Sepanjang tahun 2016, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tetap akan fokus pada ketersediaan broadband di Tanah Air. Hanya saja, tahun ini akan lebih dititikberatkan pada pembangunan fixed broadband.
Hal tersebut diutarakan Menkominfo saat ditemui usai acara Pencanangan Pembangunan Zona Integrasi di Lingkungan Kementerian Kominfo, Rabu (6/1/2016). Dikatakannya, selama 2015, pihaknya memang lebih fokus pada pengembangan wireless broadband.
Pasalnya, bila lebih fokus pada fixed broadband hasil peningkatan di 2016 akan sedikit. Sebab implementasi fixed broadband butuh proses panjang. Rata-rata pembangunan per pelanggan lebih mahal.
"Tahun 2016 kita akan tambahkan fokusnya pada fixed broadband. Karena the true broadband adalah fixed broadband," ujar Rudiantara.
Meski demikian, Kominfo tetap akan menggenjot wireless broadband. Rencananya semester pertama tahun 2016 ini, Kominfo bakal mengoptimalkan frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz untuk internet cepat.
"Bisa saja nanti 2,1 GHz dikombinasikan dengan 2,3 GHz untuk 4G LTE. Kan ada TDD, teknologi dan perangkatnya sudah tersedia. Di semester pertama diselesaikan," papar pria yang kerap disapa Chief RA ini.
Frekuensi 2,1 GHz sejatinya akan dilelang pada kuartal pertama 2016. Namun setelah dipertimbangkan lagi akan digabungkan di kuartal kedua.
"Mungkin beda sebulan dari rencana awal, agar lebih komperensif," terang Rudiantara.
Dengan lelang yang berdekatan, akan memberikan ruang bagi operator untuk mendapatkan engineering benefit karena sudah ada kepastian jumlah frekuensi. Alhasil, secara value akan lebih bagus untuk industri, karena pada akhirnya akan ada carrier agregration.
Selain soal layanan broadband, Menkominfo akan terus melakukan efesiensi pada industri telekomunikasi. Saat ini pihaknya telah menyiapkan draft atau rancangan Peraturan Menteri (Permen) mengenai Radio Active Network sharing.
"14 Januari nanti akan ada diskusi grup. Tapi saat ini tengah disiapkan Permennya," pungkas Rudiantara.

Post a Comment